Dies Natalis ke-37, Untirta Adakan Car Free Day
Foto : Flyer pengumuman car free day
OrangeNews (28/9) - Dalam rangka
memperingati Dies Natalis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang
ke-37, Untirta menghimbau kepada seluruh sivitas akademika untuk tidak membawa
kendaraan. Karena area lapangan parkir sedang dipergunakan untuk kegiatan Dies
Natalis. Kegiatan yang juga dikenal dengan istilah Car Free Day (CFD) ini
dilaksanakan mulai pada 26 September – 5 Oktober 2018.
Selama CFD berlangsung, area parkir
dialihkan ke tempat parkir sebrang kampus dan di depan mini market
Smesco. Sementara itu, selama CFD ini dilaksanakan, keamanan dan
patroli tetap berlangsung, guna menjaga ketertiban acara Dies Natalis.
“kendaraankan kan dialihkan ke depan dan
samping untuk sementara dari tanggal 26-5 ya, 10 hari. Tetap pengamanannya mah
dilakukan oleh anggota satpam itu, patroli di lingkungan kampus gitu," jelas
Mulyadi, selaku petugas keamanan Untirta saat ditemui pada Kamis (27/9).
Walaupun sudah dilakukan pengaman, namun
masih saja ada kendaran yang lolos dan berhasil masuk ke area CFD, seperti
keberadaaan beberapa kendaraan pribadi di depan gedung fakultas. Menurut
Mulyadi, hal ini disebabkan karena parkiran depan dan samping penuh. Akhirnya,
mereka diizinkan masuk dan diarahkan ke area parkir Bank BNI Untirta, sebab
menurutnya area tersebut tidak terlalu mengganggu.
Berbeda dengan Mulyadi, Liza Mumtazah
Darmawulan, selaku Koordinator Job Fair & Pameran Kewirausahaan yang
mengusung adanya CFD pun menjelaskan bahwa kendaraan yang boleh masuk hanya
kendaraan peserta pameran yang membawa barang dan memiliki id card.
“Memang kalo untuk yang peserta-peserta
pameran kita udah kasih tau, kita kasih id card untuk bisa lalu lalang membawa
barang. Namun, untuk mahasiswa dengan dosen itu pagi-pagi sekali mungkin mereka
masuknya. Tapi tidak terlalu banyak juga” Jelasnya.
Kegiatan ini mendapat respon dari
mahasiswa, salah satunya Tb.Sudrajat, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi 2015.
Menurutnya, diadakannya CFD ini sudah baik, tetapi ia menyayangkan bahwa masih
adanya dosen, dekan, rektor serta mahasiswa pun belum bisa memahami arti CFD
yang sesungguhnya.
“Saat CFD harusnya memikirkan juga,
melihat kondisi dari parkiran yang ada didepan, apakah cukup atau tidak.
Misalnya kalau tidak, ya sama saja bohong seperti tidak CFD. Karena masiH ada
kendaraan motor atau mobil yang masuk ke kampus," usul Sudrajat, sembari
menutup percakapan.
Reporter : (Aulia/Tasyia/Prima)
Tidak ada komentar: